Jobuzo – Zakat sebagai salah satu pilar dalam ajaran Islam memiliki peran strategis dalam menanggulangi kemiskinan dan ketimpangan sosial. Dalam rangka mewujudkan pengelolaan zakat yang lebih terstruktur, terorganisir, dan profesional, pemerintah Indonesia melalui berbagai regulasi telah mendorong terbentuknya lembaga formal yang bertugas menghimpun dan mendistribusikan zakat secara efektif. Salah satu bentuk implementasi dari kebijakan tersebut adalah pendirian Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di berbagai wilayah, termasuk di Kota Tangerang. BAZNAS hadir tidak hanya sebagai lembaga pengelola dana umat, tetapi juga sebagai ujung tombak dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui zakat, infak, dan sedekah.
BAZNAS Kota Tangerang merupakan wujud transformasi dari Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tangerang yang didirikan pada tahun 2003. Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, lembaga ini mengalami perubahan status dan struktur untuk menyesuaikan dengan amanat nasional. Melalui proses transisi kelembagaan yang matang dan penguatan dasar hukum, BAZNAS Kota Tangerang resmi terbentuk pada tahun 2016 sebagai lembaga nonstruktural pemerintah yang berkomitmen menjalankan tugas pengelolaan zakat secara amanah, transparan, dan profesional demi meningkatkan kesejahteraan umat di wilayahnya.
BAZNAS Kota Tangerang memiliki kekuatan utama yang tercermin dalam ragam program unggulan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Program “Tangerang Cerdas” menjadi pilar penting dalam bidang pendidikan, memberikan beasiswa, bantuan tunggakan sekolah, hingga dukungan administratif untuk pengambilan ijazah siswa kurang mampu. Di sisi lain, “Tangerang Sehat” hadir menjawab kebutuhan layanan kesehatan dhuafa dengan bantuan biaya pengobatan dan akomodasi. Dalam aspek ekonomi, “Tangerang Makmur” menghadirkan program zakat produktif seperti BAZ-Mart dan Dana Berkah guna meningkatkan kesejahteraan mustahik. Program-program lainnya seperti “Tangerang Taqwa” dan “Tangerang Peduli” menambah kekuatan BAZNAS dalam menyebarkan dakwah, memberikan bantuan sosial, dan merespons bencana secara cepat dan terarah.
Namun, di balik keberhasilan tersebut, BAZNAS Kota Tangerang tetap menghadapi sejumlah kelemahan yang perlu diperbaiki. Permasalahan klasik seperti kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan menjadi salah satu sorotan masyarakat. Distribusi zakat yang belum merata juga menimbulkan ketimpangan antar wilayah. Kurangnya edukasi dan sosialisasi menyebabkan minimnya kesadaran masyarakat dalam menyalurkan zakat melalui lembaga formal. Selain itu, birokrasi yang rumit, kelemahan dalam pengawasan internal, keterbatasan sumber daya manusia, serta penggunaan teknologi informasi yang belum optimal semakin memperkuat urgensi untuk melakukan pembenahan menyeluruh demi efisiensi dan kepercayaan publik.
Di sisi lain, peluang besar terbuka lebar bagi BAZNAS Kota Tangerang dalam memperkuat peran dan jangkauannya. Pelatihan digital untuk generasi muda, program beasiswa S1 gratis “1 Keluarga Dhuafa 1 Sarjana”, serta beasiswa riset bagi mahasiswa tingkat tinggi menjadi bentuk inovasi dalam pemberdayaan. Bulan Ramadhan juga dimanfaatkan secara maksimal sebagai momentum untuk mengoptimalkan pengumpulan ZIS, dengan membangun kepercayaan masyarakat melalui peningkatan performa para amil dan transparansi layanan. Upaya-upaya ini, bila terus ditingkatkan, akan menjadikan BAZNAS sebagai lembaga zakat yang lebih adaptif dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Adapun ancaman yang dihadapi BAZNAS tidak dapat diabaikan. Persaingan dengan lembaga zakat lain, baik yang formal maupun informal, menjadi tantangan tersendiri dalam mempertahankan kepercayaan masyarakat. Banyaknya muzakki yang memilih menyalurkan zakat langsung ke mustahik atau melalui masjid terdekat menunjukkan rendahnya pemahaman terhadap pentingnya pengelolaan zakat yang terstruktur. Hal ini menunjukkan bahwa BAZNAS perlu meningkatkan strategi komunikasi dan literasi zakat di tengah masyarakat agar dapat mempertahankan eksistensi dan meningkatkan efektivitas dalam mewujudkan keadilan sosial melalui zakat.
Berdasarkan hasil analisis SWOT terhadap strategi pengelolaan zakat di BAZNAS Kota Tangerang, dapat disimpulkan bahwa lembaga ini memiliki kekuatan dalam bentuk program-program yang komprehensif dan menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, dan dakwah. Namun demikian, BAZNAS juga menghadapi sejumlah kelemahan internal, seperti kurangnya transparansi, birokrasi yang kompleks, dan pemanfaatan teknologi yang belum optimal. Di tengah tantangan tersebut, BAZNAS memiliki peluang besar untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat melalui program digitalisasi, beasiswa, serta penguatan literasi zakat di masyarakat. Meskipun ancaman eksternal seperti rendahnya kepercayaan publik dan persaingan dengan lembaga lain masih menjadi hambatan, dengan strategi yang tepat dan peningkatan kapasitas kelembagaan, BAZNAS Kota Tangerang berpotensi menjadi lembaga zakat yang lebih profesional, adaptif, dan dipercaya oleh masyarakat luas.
Penulis: Muhamad Farizi, Muhammad Yusuf Qordowi, Yudit Audiland
Universitas Al-Amien Prenduan
Analisis SWOT terhadap Strategi Pengelolaan Zakat di BAZNAS Kota Tangerang