Penulis: Cliff Jevond Audoric Hakim
Petra Christian University
Jejak Komunitas Hakka di Tengah Kota
Di pusat kota Surabaya, ada sebuah rumah yang memiliki sejarah yang luas dan ruang untuk pelestarian budaya. Rumah Perkumpulan Hakka Surabaya, atau Perkumpulan Hwie Tiauw Ka (徽調家會館), adalah salah satu bukti penting eksistensi komunitas Tionghoa Hakka di Indonesia. Rumah ini dikenal sebagai Hakka Huiguan (客家会馆) dalam bahasa Mandarin. Bangunan ini, yang didirikan pada tahun 1901, adalah salah satu rumah perkumpulan Tionghoa tertua di Surabaya yang masih beroperasi hingga hari ini. Rumah ini sejak awal dibangun untuk menjadi pusat aktivitas sosial, budaya, dan keagamaan masyarakat Hakka di kota pelabuhan.
Komunitas Hakka berasal dari wilayah pegunungan di Tiongkok Selatan, terutama Provinsi Guangdong, dan dikenal karena menjadi perantau yang rajin dan berkomunitas. Antara abad ke-18 dan awal abad ke-20, terjadi migrasi besar-besaran di Indonesia. Komunitas ini mendirikan berbagai bentuk organisasi sosial selama proses bermukim, salah satunya adalah rumah perkumpulan atau rumah marga. Rumah Hakka Surabaya, yang dibangun dengan semangat gotong royong, sekarang menjadi ruang budaya yang terbuka bagi siapa saja. Ini adalah salah satu contoh solidaritas dan pelestarian identitas budaya.
Interior Sebagai Cerminan Identitas Leluhur
Saat memasuki rumah ini, kesan pertama yang hadir adalah suasana teduh dan penuh wibawa. Pilar-pilar kayu kokoh menopang atap tinggi, memberikan kesan lapang sekaligus hangat. Di tengah ruangan utama, altar leluhur berdiri sebagai titik fokus, dilengkapi dengan dupa, lilin merah, serta papan nama bertuliskan aksara Tionghoa. Elemen ini mencerminkan penghormatan terhadap silsilah keluarga dan koneksi spiritual yang tetap dijaga hingga kini.
Perabot kayu seperti kursi panjang, meja bulat, dan lemari antik berpadu dengan lantai tegel bermotif Peranakan untuk menambah karakter pada ruangan. Lampu gantung tua memberikan cahaya kuning lembut ke ruangan, memperkuat nuansa tradisional yang menyatu dalam suasana. Setiap elemen di dalam tidak hanya mengisi ruang tetapi juga menceritakan nilai, sejarah, dan identitas komunitas.
Tradisi yang Terus Bergerak
Meskipun sarat dengan unsur tradisional, Rumah Hakka tidak menjadi ruang yang membeku. Fungsi sosialnya terus berkembang dan terbuka bagi berbagai kalangan. Saat ini, rumah tersebut aktif digunakan untuk kegiatan budaya, seminar, pameran, hingga kunjungan dari institusi pendidikan. Ruang-ruang di dalamnya tetap dipakai sebagaimana mestinya: aula sebagai ruang diskusi, sisi-sisi rumah menampilkan dokumentasi sejarah komunitas, dan ruang tengah menjadi tempat perjumpaan lintas generasi.
Ketika kawan-kawan memiliki kesempatan untuk mengunjungi rumah ini, mereka akan segera menyadari bahwa warisan budaya tidak selalu tersedia dalam bentuk pameran yang diam-diam. Nilai-nilai yang ada di dalamnya lebih mudah diserap dan dipahami ketika interiornya dibiarkan hidup dan digunakan. Fungsi ini menjadikan Rumah Hakka sebagai contoh sempurna dari ruang tradisional yang mampu mengikuti perkembangan zaman.
Menyampaikan Nilai Lewat Ruang
Selain memberikan keindahan visual, interior Rumah Hakka menunjukkan cara suatu komunitas mempertahankan nilai dan identitasnya secara turun-temurun. Pilihan material, ruang, dan benda-benda yang ada di dalamnya memiliki pesan kultural yang signifikan. Ruang bersama, ide altar, dan desain terbuka menunjukkan hubungan antara manusia, budaya, dan lingkungan sosialnya.
Ruang-ruang seperti ini menjadi penting sebagai titik ingat di tengah arus modernisasi yang pesat. Mereka menjadi pengingat bahwa desain interior bukan hanya soal gaya, tetapi juga tentang cara untuk bertahan, beradaptasi, dan tetap terhubung dengan tradisi.
Rumah Hakka Terbuka untuk Kawan Semua yang Ingin Belajar
Sekarang, Rumah Perkumpulan Hakka Surabaya tersedia untuk orang-orang yang ingin belajar dan mengenal lebih banyak tentang keberagaman budaya Indonesia. tidak hanya sebagai struktur sejarah, tetapi juga sebagai tempat untuk berbicara dan berbagi pengetahuan. Desain interiornya mencerminkan semangat komunitas yang ingin dikenang dan bertahan selama bertahun-tahun. Kawan-kawan akan menemukan bahwa tempat ini bukan sekadar tempat untuk melihat masa lalu; itu adalah tempat untuk merasakan bagaimana budaya terus hidup dan berkembang di antara pilar kayu, cahaya lampu gantung, dan suara percakapan generasi saat ini.
Ruang Leluhur yang Tetap Hidup: Mengintip Interior Rumah Hakka Surabaya