Jobuzo – Aspek “movie magic” terkadang tidak melulu persoalan efek visual CGI yang serba canggih, tapi bisa jadi juga soal proses syuting yang terbilang unik. Bursa film musim panas tahun ini cukup menarik, sebab ada dua film Hollywood yang menggunakan iPhone 15 Pro Max sebagai “senjata rahasia” dalam produksinya, yakni ‘F1 The Movie’ dan ‘28 Years Later’.
Film ‘F1 The Movie’ yang dibintangi Brad Pitt bukan sekadar tontonan fiksi bertema balap. Di balik layar, film garapan Apple Original Films ini jadi bukti betapa teknologi dan dunia sinema makin menyatu.
Bagi yang belum tahu, film ini menggunakan iPhone 15 Pro Max untuk merekam adegan balap asli dengan kecepatan hingga 300 km/jam. Sang sutradara Joseph Kosinski, yang sebelumnya mengarahkan ‘Top Gun: Maverick’, kabarnya memang tidak ingin adegan balapan dibuat dengan efek komputer, melainkan direkam langsung dari lintasan sungguhan.
Baca Juga :
Sejak diperkenalkan, iPhone 15 Pro Max sudah banyak dibahas karena kemampuannya merekam video ProRes 4K langsung ke penyimpanan eksternal, fitur Log video, hingga dukungan chip A17 Pro yang powerful untuk pemrosesan gambar.
Tapi dalam film ini, Apple justru mengujinya di kondisi ekstrem: di dalam mobil F1 yang melaju di sirkuit nyata.
Alih-alih menggunakan kamera sinema besar, Apple dan tim produksi menyisipkan komponen penting iPhone ke dalam bodi mobil balap. Kameranya ditanam di fin kecil pada bodi mobil — area yang biasanya digunakan untuk menaruh kamera siaran langsung Formula 1.

Apple modifikasi iPhone untuk balapan
Menurut laporan dari Wired dan rangkaian presentasi WWDC 2025, Apple benar-benar memodifikasi beberapa bagian iPhone 15 Pro Max sebelum smartphone ini dirilis ke publik.
Mereka menyembunyikan chip A17 Pro, kamera utama 48 MP, baterai iPhone, dan bahkan menambahkan filter neutral density (ND) ke lensa agar hasil gambarnya tetap sinematik meski dalam cahaya ekstrem di lintasan balap.

Yang menarik, semua komponen ini ditanam di dalam mobil sungguhan, dan digunakan untuk merekam aksi balap di musim F1 tahun 2023 dan 2024.
Untuk mengatur kameranya, Apple membuat sistem kontrol khusus. Kamera iPhone yang dipasang di mobil F1 hanya bisa diakses melalui kabel yang terhubung ke iPad kustom.
Dari situ, sutradara dan sinematografer bisa mengatur angle, exposure, hingga merekam momen tertentu secara real-time.

Hal ini memberikan fleksibilitas luar biasa dibanding kamera sinema konvensional, yang jelas lebih besar, lebih berat, dan lebih terbatas saat harus dipasang di tempat ekstrem seperti kokpit mobil balap.
Bagi para penggemar F1, mungkin familiar dengan footage dari kamera onboard yang menampilkan pandangan (POV) si pembalap, meski biasanya kamera yang dipakai dalam siaran F1 punya keterbatasan resolusi dan kestabilan.
Kosinski merasa kualitas tersebut belum cukup untuk film layar lebar, dan karena itulah dia bekerja sama dengan Apple untuk mendapatkan gambar berkualitas sinematik langsung dari mobil.
Dengan sensor 48 MP dan teknologi ProRes, hasil gambar dari iPhone yang ditanam di mobil APXGP (mobil fiksi yang dikendarai Brad Pitt) ini berhasil menangkap sensasi kecepatan, getaran, dan atmosfer balapan dengan sangat nyata.
Dalam proses produksinya, bukan hanya satu iPhone yang dipasang di mobil. Beberapa unit digunakan untuk menangkap berbagai sudut – baik dari sisi luar bodi mobil, kokpit, hingga arah pandang pembalap. Ini memungkinkan tim sinematografi menangkap adegan balap dari berbagai perspektif, layaknya gabungan kamera GoPro, drone, dan kamera sinema.
Baca Juga :

iPhone 15 Pro Max bawa efek imersif di ‘28 Years Later’
Menariknya, film ’28 Years Later’ karya sutradara Danny Boyle juga menggunakan iPhone 15 Pro Max dalam proses produksinya.
Meski genre-nya sangat berbeda – satu film balapan, satu horor apokaliptik – kedua film ini sama-sama memanfaatkan kekuatan kamera iPhone untuk menangkap adegan-adegan intens dari jarak dekat.
Untuk film ‘28 Years Later’, iPhone dipakai untuk menghadirkan suasana raw, dokumenter, dan mencekam di tengah chaos cerita zombie.

Dengan dua film besar Hollywood seperti ‘F1 The Movie’ dan ‘28 Years Later’ menggunakan iPhone 15 Pro Max dalam proses syuting utama, dunia film mulai mengakui: kamera smartphone bukan cuma pelengkap, tapi bisa menjadi bagian inti dari produksi sinematik.
Sebelumnya, film ‘Tangerine’ garapan Sean Baker yang dirilis tahun 2015 cukup membuat heboh para sinefil karena produksinya yang menggunakan iPhone 5s. Film ini kerap diakui menjadi pionir yang membuka mata banyak orang mengenai potensi iPhone dalam dunia film.
Baker dan timnya menggunakan iPhone 5s dan aplikasi FiLMiC Pro serta lensa tambahan dari Moondog Labs untuk menggarap ‘Tangerine’ dan sukses menuai pujian di Sundance Film Festival berkat kualitas visualnya yang sinematik.